Dalam kisah cinta, terkadang momen paling sederhana adalah yang paling berkesan. Inilah yang terjadi dalam sesi foto lamaran Mario dan Hanny di Aperitif Restaurant di Ubud, Bali. Sebuah tempat makan yang terkenal dengan arsitektur interior dan pemandangan alamnya yang istimewa, serta tentu saja menu kuliner yang lezat. Pasangan ini memilih untuk merayakan cinta mereka dengan cara yang intim dan penuh makna.
Mereka adalah pasangan yang tidak terlalu suka difoto berdua, apa lagi jika disuruh romantis, mereka merasa canggung dan tidak nyaman di depan kamera, mereka mengakuinya dari awal. Tantangan yang sangat menarik untuk saya. Jadi, ketika mereka memutuskan untuk melakukan sesi foto perayaan lamaran makan siang ini, mereka tahu mereka harus menjaga momen ini seistimewa mungkin. Ini bukanlah sesi foto lamaran yang penuh kejutan, sebenarnya Hanny sudah tahu rencana sesi foto "lamaran" ini jauh hari sebelumnya, bahkan dia ikut merencanakanya.
Pada hari itu, cuaca di Ubud begitu cerah, tidak ada tamu selain hanya mereka berdua, membuat momen itu lebih pribadi. Meskipun canggung di awal, pasangan ini dengan cepat merasa nyaman. Saya menangkap momen-momen alami mereka, tawa, senyum, dan tatapan sayang satu sama lain. Candid, tidak ada pose kaku atau skenario yang diatur, itu adalah keindahan dalam kenyataan.
Ini bukanlah lamaran yang mewah atau penuh gemerlap, tetapi sesuatu yang lebih berharga, kenangan indah yang akan selalu mereka simpan dalam hati mereka. Momen ini adalah pengingat bahwa cinta sejati tidak selalu perlu diperlihatkan di depan orang banyak; itu dapat ditemukan dalam momen-momen pribadi dan tulus seperti ini. Kisah lamaran Ben dan Ani di Aperitif Restaurant di Ubud, Bali, adalah pengingat indah bahwa cinta sejati datang dalam berbagai bentuk. Mereka memilih untuk merayakan hubungan mereka dengan cara yang paling mereka nikmati, dan itu adalah momen yang akan dikenang selamanya. Dalam dunia yang seringkali sibuk, momen sederhana seperti ini adalah yang paling berharga.